Apakah Islam?
Islam,
adalah agama monoteistik berlandaskan Qur’an, yang dipercaya diturunkan
langsung dari Tuhan (Allah SWT), melalui perantaraan Nabi Muhammad SAW.
Dalam etimologi bahasa Arab, kata “Islam” berarti “berserah diri”, diturunkan dari sebuah kata yang berarti “damai”. Dalam konteks religius diartikan sebagai penyerahan diri secara total kepada kehendak Allah SWT.
Siapakah Muslim?
Penganut Islam, disebut Muslim,
percaya bahwa Muhammad SAW adalah Nabi atau Rasul yang terakhir yang
diutus Tuhan ke dunia untuk menyampaikan wahyu atau risalah-risalah
Tuhan kepada umat manusia.
Umat
Muslim berarti pengikut sebuah agama yang damai, penuh kasih sayang,
dan terbukanya pengampunan dari Tuhan melalui jalan bertobat.
Semua perilaku dan ajaran Muhammad SAW tercantum dalam apa yang disebut Sunnah dan Hadits, yang dijadikan acuan dalam menjabarkan Qur’an.
Apa Yang Diimani Umat Muslim?
Umat Muslim di seluruh dunia wajib mengimani/meyakini enam poin berikut:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah SWT.
2. Para Malaikat yang diciptakan Tuhan.
3. Para Nabi/Rasul yang diutus Tuhan untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.
4. Kitab-kitab Suci (seperti: Zabur, Taurat, Injil, Al-Qur'an) yang diturunkan Tuhan melalui nabi-nabi-Nya.
5. Hari Kiamat atau Hari Pembalasan (Judgment) yang akan mengadili setiap perbuatan manusia di dunia.
6. Qadla & Qodar (Takdir) yang telah ditentukan Tuhan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Nabi-nabi/Rasul-rasul Yang Diimani Umat Islam
Umat Muslim mengimani SEMUA Nabi dan Rasul yang diutus Allah SWT.
Jumlah
Nabi/Rasul yang diutus Allah SWT ribuan jumlahnya, dari zaman ke zaman.
Diutus untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya masing-masing, sesuai
zamannya. Nabi Isa AS atau Yesus termasuk salah satu Nabi/Rasul yang diutus Tuhan.
Mereka semua adalah Mulia dan Terpilih oleh Tuhannya. Tuhan melarang kita membandingkan
satu sama lainnya, apalagi memandang rendah salah satunya. Kita bahkan diwajibkan menyampaikan salam sejahtera (shalawat) kepada para Nabi dan Rasul saat kita memanggil namanya.
Contoh shalawat:
Nabi Musa Alaihis Salam (AS) = Salam sejahtera untuk Nabi Musa.
Muhammad Salallahu 'Alaihi Wa Salam (SAW) = Salam sejahtera dan keselamatan untuk Nabi Muhammad.
Nabi Adam AS adalah Nabi pertama yang Allah SWT utus ke bumi, sedang Nabi yang terakhir/penutup adalah Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dipanggil juga Rasulullah SAW.
Hanya
Allah SWT yang tahu jumlah pasti para Nabi dan Rasul. Tetapi yang wajib
diketahui oleh umat Muslim adalah 25 Nabi/Rasul, sebagaimana termaktub
dalam ayat-ayat Al-Qur'an.
1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh (Noah) AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim (Abraham) AS.
7. Luth AS.
8. Ismail (Ishmael) AS.
9. Ishak (Isaac) AS.
10. Yakub (Jacob) AS.
11. Yusuf (Joseph) AS.
12. Ayub (Job) AS.
13. Sueb AS.
14. Musa (Moses) AS.
15. Harun (Aaron) AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud (David) AS.
18. Sulaiman (Solomo) AS.
19. Ilyas (Elias) AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus (Jonah) AS.
22. Zakaria (Zakaraya) AS.
23. Yahya (Yohanes Pembaptis) AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.
Adapun Nabi/Rasul yang dijuluki Ulul Azmi, atau Nabi/Rasul yang memiliki ketabahan dan kegigihan luar biasa dalam menjalankan kenabiannya:
1. Nuh AS.
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS.
4. Isa AS.
5. Muhammad SAW.
Salam sejahtera atas mereka semua.
Mengapa Islam Sering Dianggap Aneh?
Dewasa ini, bahkan sejak kelahirannya, Islam dipandang eksotik dan cenderung ekstrim—padahal boleh jadi sebaliknya.
Mungkin
karena di dunia Barat, agama sudah tidak lagi menjadi urusan
penting—sementara Islam mengatur semua perilaku pengikutnya secara total
dan harus dipatuhi, tidak ada pemisahan antara urusan sekuler (duniawi)
dan sakral (ibadah).
Umat Islam bersandar kepada sebuah Hukum Tuhan yang disebut Syariat,
yang diperintahkan Tuhan untuk ditegakkan dengan sungguh-sungguh dalam
menjalani kehidupan. Isu apa pun dalam kehidupan, semua akan dipandang
PENTING dalam agama karena akan dimintai pertanggungjawaban. Itulah
kenapa usaha-usaha penegakkan syari'at Islam sangat gigih diperjuangkan
oleh umat muslim yang beriman.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
Konsep ketuhanan dalam Islam adalah Tawhid,
yang berarti mengakui bahwa Tuhan adalah Maha Esa, monoteisme absolut,
tidak ada keterkaitan atau pun pluralistik. Tidak terdiri dari beberapa
person, melainkan benar-benar tunggal, atau ESA.
Tuhan Yang Maha Esa adalah pilar utama Islam, dan ini terikrar dalam Dua Persaksian (dikenal Shahadatayn) yang WAJIB diucapkan seluruh manusia yang mengaku dan atau ingin memeluk agama Islam.
Ikrar Shahadatayn yaitu:
1. Aku Bersaksi Bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan
2. Aku Bersaksi Bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Siapakah Allah?
Allah adalah nama Tuhan, semua manusia wajib menyembah/beribadah kepada-Nya. Tidak dibenarkan menyembah kepada selain-Nya.
Tuhan
melarang kita menyembah kepada batu, berhala, binatang, pepohonan,
gunung, laut, bintang, jin, malaikat, nabi, manusia, guru, benda-benda
antik, dan SEMUA apapun. Kita hanya diharuskan menyembah Allah semata.
Ini
adalah ajaran lurus yang disampaikan Tuhan melalui nabi-nabinya sejak
pertama manusia diciptakan. Dosa yang teramat besar jika kita menyembah
selain Allah. Balasannya adalah siksa yang pedih dalam api Neraka yang
menyala-nyala, dan kekal di dalamnya, selama-lamanya. (Kita berlindung
kepada Allah SWT dari semua itu).
Tuhan
(Allah SWT) memperkenalkan “identitas-Nya” dengan tegas kepada seluruh
umat manusia melalui firman-Nya dalam Al Qur’an, surat Al-Ikhlas (QS 112:1-4):
(1) Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
(2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
(3) Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
(4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
Itulah seruan Tuhan, singkat dan tegas. Ini agar semua manusia mudah memahaminya.
Jika kita menengok pada Al-Kitab yang diimani umat kristen, hal ini senada dengan:
Yohannes pasal 17 Ayat 3:
"Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu".
Di ayat ini ditegaskan bahwa:
1. Tuhan (Allah) adalah Esa, Tunggal, Satu. Tidak terdiri dari dua, tiga, atau lebih banyak lagi.
2. Yesus Kristus (Isa AS) adalah seseorang yang diutus/disuruh
oleh Allah untuk menyampaikan wahyu/risalah/kitab kepada kaumnya. Oleh
karena itu beliau disebut Nabi/Rasul, tidak berbeda dengan Nabi Adam AS,
Musa AS, atau Muhammad SAW.
Atau juga pada Ulangan Pasal 4 Ayat 35:
"Maka
kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah
Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".
Di ayat ini ditegaskan bahwa:
Yesus
itu ditunjuk/disuruh oleh Allah SWT kepada kaum Israil/Yahudi, dengan
maksud agar diketahui oleh kaum Israil bahwa Tuhan itu adalah Allah SWT,
dan bahwa Allah itu satu, tidak ada yang lain lagi.
Atau juga pada Markus Pasal 12 Ayat 29 (Perjanjian Baru):
"Maka
jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai
Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa."
Di ayat ini diceritakan bahwa saat Yesus ditanya oleh kaumnya (bani Israil), beliau menegaskan bahwa Tuhan itu adalah Allah, yakni Tuhan yang Esa, benar-benar satu/tunggal.
Atau juga pada Ulangan Pasal 6 Ayat 4 (Perjanjian Lama):
"Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya."
Di ayat ini Yesus juga mendakwahkan kepada kaumnya (bani Israil) bahwa sesungguhnya Allah, Tuhan kita semua, adalah Esa adanya.
Dan masih banyak lagi ayat-ayat senada yang ditemukan dalam Al Kitab.
Kata "Allah" juga lazim digunakan umat Kristen dan Yahudi sebagai terjemahan dari ho theos dalam Perjanjian Baru dan Septuagint; yang isinya antara lain meramalkan kedatangan Muhammad SAW sebagai Nabi Juru Selamat.
Apakah Islam Mengakui Trinitas?
Tentu Tidak.
Allah SWT sangat melarang jika kita mempersekutukanNya dengan menyebut
bahwa Tuhan terdiri dari beberapa unsur. Tuhan hanyalah ALLAH semata.
Pandangan TRINITAS yang diimani umat Nasrani/Kristen adalah tindakan mempersekutukan Allah SWT, atau dikenal dengan (syirik) di mana merupakan dosa teramat besar, bahkan termasuk kufur/kafir. Balasannya adalah siksa Neraka yang kekal selama-lamanya.
Sesuai dengan seruan Qur’an, dalam surat An Nisā (4:171):
"Wahai
Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam,
dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga",
berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya
Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai
Pemelihara."
Allah
SWT juga memperingatkan hal ini berulang-ulang dan dengan ancaman tegas
dalam ayat-ayat lainnya dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan betapa
pentingnya seluruh umat manusia memperhatikan firman-Nya tersebut untuk
dipatuhi.
Surat Al Maa’idah (5:72-75):
(72) "Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al
Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
(73)
"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah
salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari
apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."
(74) "Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(75) "Al
Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah
berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar,
kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami),
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu)."
Umat
Muslim juga dilarang membuat gambaran berupa benda-benda untuk
menggambarkan Tuhan, karena hal tersebut diharamkan dalam agama, di mana
sama dengan penyembahan berhala. Tuhan tidak bisa dibagi menjadi dua,
tiga atau banyak dimensi. Tidak bisa dibayangkan, tidak bisa diterka.
Tuhan Maha Sempurna dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang beriman pada
saatnya nanti di Surga, amiin... insya Allah.
Siapakah Muhammad SAW?
Seluruh
umat Muslim yakin dengan segenap hati bahwa Tuhan telah mengangkat
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul, yang menjadi rahmat bagi semesta
alam. Allah menurunkan wahyu-Nya kepada beliau melalui perantaraan
malaikat Jibril (Gabriel).
“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Qur'an surat Al Anbiya (21:107)
Muhammad SAW adalah Nabi/Rasul terakhir yang diutus Tuhan, sesuai dengan yang disampaikan Al Qur’an pada surat Al-Ahzab (33:40).
“Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Muhammad SAW, yang akrab dipanggil Rasulullah (Rasul Allah),
lahir di Makkah pada tahun 570 Masehi, pada masa di mana Kristen belum
sepenuhnya kukuh tertanam di Eropa. Ayahnya telah meninggal sebelum
beliau dilahirkan.
Beliau dibesarkan oleh pamannya yang merupakan
pemuka Suku Quraish. Beranjak dewasa, dia terkenal karena kejujurannya,
kedermawanannya, dan keramahannya.
Muhammad SAW mempunyai
perhatian dan keprihatinan yang begitu besar terhadap kemerosotan moral
di wilayahnya. Oleh karena itu, beliau sering melakukan khalwat menyendiri
di Gua Hira, sebuah gua di lereng Jabal al-Nur (Gunung Cahaya),
pinggiran Kota Makkah. Dan di gua tersebut beliau menerima wahyu pertama
dari Allah SWT.
Bagaimana Muhammad SAW Menjadi Nabi Dan Pembawa Wahyu Tuhan?
Sejak
usia 40, Muhammad SAW mulai menerima wahyu pertama dari Allah SWT di
Gua Hira, yang disampaikan melalui malaikat Jibril. Turunnya wahyu tidak
datang sekaligus, melainkan berangsur-angsur, ayat demi ayat, sampai 23
tahun lamanya, dan di berbagai lokasi dan kondisi. Wahyu selengkapnya
tersebut adalah apa yang kita kenal dengan Al-Qur’anul Karim.
Kitab
suci Al Qur'an tidak pernah berubah sedikitpun sampai sekarang. Hal ini
terutama karena banyak umat Islam yang menghafalkannya, sejak zaman
Nabi/Rasul. Dewasa ini, terdapat ribuan umat Islam yang hafal Al-Qur'an
secara fasih.
Segera setelah Nabi SAW menyampaikan wahyu kepada
keluarga dan kaum di sekitarnya, mulai muncul para penentang yang
melakukan intervensi. Dari hari ke hari intervensi itu semakin keras,
sehingga beliau dan para pengikutnya yang belum seberapa banyak
mengalami penderitaan yang sangat.
Pada tahun 622 Masehi, turun wahyu Allah SWT yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya untuk berhijrah. Hijrah atau
bermigrasi, dilakukan dengan meninggalkan kota Makkah menuju Madinah,
yang berjarak 260 mil ke utara—tahun tersebut kemudian dijadikan tahun
pertama kalender Muslim, yang disebut Kalender Hijriyah (Hijri).
Sekian
tahun berlalu menetap di Madinah, Nabi SAW dan para pengikutnya yang
telah semakin banyak dan kuat, kembali ke kota Makkah. Pada saat itulah
Islam mendapatkan kemenangan besar. Islam bergema gilang gemilang dengan
penuh suka cita. Nabi SAW dan para sahabat mengampuni semua orang yang
pernah memusuhinya. Dan pada saat itu juga Islam kukuh sebagai agama
yang sempurna, sebagaimana ayat (wahyu) yang terakhir yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam surat Al-Maa’idah (5:3):
“...
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu
....”
Sebelum Rasulullah SAW meninggal pada usia 63 tahun,
sebagian besar Jazirah Arab sudah memeluk Islam. Satu abad setelah
meninggalnya beliau, Islam sudah menyebar ke Barat sampai di Spanyol,
dan ke wilayah Timur sampai di China.
Mengenal Islam Untuk Pemula
Written By Momon on Minggu, 08 September 2013 | 06.01
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar